Peternakan Sapi Perah di Indonesia
sebagian besar masih berskala kecil sehingga perlu diusahakan secara komersial
dan intensif. Hal ini diperlukan karena adanya pertambahan penduduk yang terus
meningkat setiap tahunnya sekitar 1,24% dan semakin meningkatnya daya beli
masyarakat. Kebutuhan Susu selama ini belum mencukupi permintaan,
Susu sapi perah sudah sangat
dikenal oleh masyarakat karena dapat dikonsumsi oleh segala umur. Susu sapi
adalah sumber pangan yang sangat sempurna dan tinggi kandungan gizinya sebagai
sumber energi, protein, lemak, vitamin dan mineral sehingga bagi masyarakat
yang sangat memperhatikan kesehatan tubuh menjadikan susu sebagai menu harian
yang harus dikonsumsi.
Melihat jumlah penduduk
Indonesia yang sangat besar mencapai 220 juta jiwa, mulai dari balita sampai
lanjut usia sehingga kebutuhan susu sapi sangat tinggi. Hal ini menyebabkan
peternakan sapi perah mulai diminati masyarakat. Oleh karena itu perlu
dilakukan pola budidaya sapi perah yang intensif sehingga dapat memproduksi
susu dengan maksimal sesuai dengan potensinya.
Faktor yang mempengaruhi produksi susu sapi
Adalah bibit sapi perah yang
berkualitas, pakan yang lengkap nutrisi dan jumlahnya, model perkandangan yang
sesuai, kebersihan sapi dan kandang yang terjaga setiap hari, kondisi
lingkungan yang sesuai dengan sapi serta upaya pencegahan dan pengendalian
penyakit yang teratur dan kontinyu.
Pemilihan bibit sapi perah sangat menentukan jumlah produksi susu.
Sapi Friesian Holstein
misalnya, terkenal dengan produksi susunya yang tinggi (+ 6350 kg/th), dengan
persentase lemak susu sekitar 3-7%. Namun demikian sapi-sapi perah tersebut ada
yang mampu berproduksi hingga mencapai 25.000 kg susu/tahun, apabila digunakan
bibit unggul, diberi pakan yang sesuai dengan kebutuhan ternak, lingkungan yang
mendukung dan menerapkan budidaya dengan manajemen yang baik. Saat ini produksi
susu di dunia mencapai 385 juta m3/ton/th, khususnya pada zone yang beriklim
sedang. Produksi susu sapi di Indonesia rata-rata masih kurang dari 10
liter/hari dan jauh dari standar normalnya 12 liter/hari (rata-ratanya hanya
5-8 liter/hari).
Lokasi yang ideal
Untuk membangun kandang adalah
daerah yang letaknya cukup jauh dari pemukiman penduduk tetapi mudah dicapai
oleh kendaraan. Kandang harus terpisah dari rumah tinggal dengan jarak minimal
10 meter dan sinar matahari harus dapat menembus pelataran kandang serta dekat
dengan lahan pertanian. Pembuatannya dapat dilakukan secara berkelompok di tengah
sawah atau ladang.
Kandang dapat dibuat dalam
bentuk ganda atau tunggal, tergantung dari jumlah sapi yang dimiliki. Pada
kandang tipe tunggal, penempatan sapi dilakukan pada satu baris atau satu
jajaran, sementara kandang yang bertipe ganda penempatannya dilakukan pada dua
jajaran yang saling berhadapan atau saling bertolak belakang. Diantara kedua
jajaran tersebut biasanya dibuat jalur untuk jalan.
Lantai kandang harus
diusahakan tetap bersih guna mencegah timbulnya berbagai penyakit. Lantai terbuat
dari tanah padat atau semen, dan mudah dibersihkan dari kotoran sapi. Lantai
tanah dialasi dengan jerami kering sebagai alas kandang yang hangat. Seluruh
bagian kandang dan peralatan yang pernah dipakai harus disuci hamakan terlebih
dahulu dengan desinfektan, seperti creolin, lysol, dan bahanbahan lainnya.
Ukuran kandang yang dibuat untuk seekor sapi jantan dewasa adalah 1,5x2 m atau
2,5x2 m, sedangkan untuk sapi betina dewasa adalah 1,8x2 m dan untuk anak sapi
cukup 1,5x1 m per ekor, dengan tinggi atas + 2-2,5 m dari tanah. Temperatur di
sekitar kandang 25-40 derajat C (rata-rata 33 derajat C) dan kelembaban 75%.
Lokasi pemeliharaan dapat dilakukan pada dataran rendah (100-500 m) hingga
dataran tinggi (> 500 m).
Syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh bibit sapi perah
betina dewasa adalah :
1.
Produksi susu tinggi
2.
Umur 3,5-4,5 tahun dan sudah pernah beranak
3.
Berasal dari induk dan pejantan yang mempunyai
eturunan produksi susu tinggi,
4.
Bentuk tubuhnya seperti baji
5.
Matanya bercahaya, punggung lurus, bentuk kepala
baik, jarak kaki depan atau kaki belakang cukup lebar serta kaki kuat
6.
Ambing cukup besar, pertautan pada tubuh cukup
baik, apabila diraba lunak, kulit halus, vena susu banyak, panjang dan
berkelokkelok, puting susu tidak lebih dari 4, terletak dalam segi empat yang
simetris dan tidak terlalu pendek
7.
Tubuh sehat dan bukan sebagai pembawa penyakit
menular, dan
8.
Tiap tahun beranak. Untuk mengejar produktivitas
ternak yang tinggi, diperlukan perbaikan lingkungan hidup dan peningkatan mutu
genetik ternak yang bersangkutan.
Bibit yang baru datang harus dikarantina untuk penularan
penyakit. Kemudian bibit diberi minum air yang dicampur garam dapur,
ditempatkan dalam kandang yang bersih dan ditimbang serta dicatat
penampilannya. Seluruh sapi perah dara yang belum menunjukkan tanda-tanda
birahi atau belum bunting setelah suatu periode tertentu, harus disisihkan.
Jika sapi yang disisihkan tersebut telah menghasilkan susu, sapi diseleksi
kembali berdasarkan produksi susunya, kecenderungan terkena radang ambing dan temperamennya.
Pakan yang diberikan berupa hijauan dan konsentrat.
Hijauan yang berupa jerami padi, pucuk daun tebu, lamtoro, alfalfa, rumput
gajah, rumput benggala atau rumput raja. Hijauan diberikan siang hari setelah
pemerahan sebanyak 30-50 kg/ekor/hari. Pakan berupa rumput bagi sapi dewasa
umumnya diberikan sebanyak 10% dari bobot badan (BB) dan pakan tambahan
sebanyak 1-2% dari BB. Sapi yang sedang menyusui (laktasi) memerlukan makanan
tambahan sebesar 25% hijauan dan konsentrat dalam ransumnya.
Hijauan yang
berupa rumput segar sebaiknya ditambah dengan jenis kacang-kacangan (legum).
Sumber karbohidrat berupa dedak halus atau bekatul, ampas tahu, gaplek, dan
bungkil kelapa serta mineral (sebagai penguat) yang berupa garam dapur, kapur,
dll. Pemberian pakan konsentrat sebaiknya diberikan pada pagi hari dan sore
hari sebelum sapi
diperah sebanyak 1-2 kg/ekor/hari.
Sebagai pelengkap, PT. K-link Indonesia memiliki
teknologi hayati yang berfungsi sebagai sumber vitamin, mineral dan protein
sehingga dapat melengkapi gizi pakan sapi perah. Sapi perah yang menggunakan produk Bioboost dapat meningkatkan
kuantitas dan kualitas susu. Selain
makanan, sapi harus diberi air minum sebanyak 10% dari berat badan per hari.
Pemeliharaan utama adalah pemberian pakan yang cukup dan berkualitas, serta menjaga kebersihan kandang dan kesehatan ternak yang dipelihara. Pemberian pakan secara kereman dikombinasikan dengan penggembalaan Di awal musim kemarau, setiap hari sapi digembalakan. Di musim hujan sapi dikandangkan dan pakan diberikan menurut jatah. Penggembalaan bertujuan pula untuk memberi kesempatan bergerak pada sapi guna memperkuat kakinya.
Pemeliharaan utama adalah pemberian pakan yang cukup dan berkualitas, serta menjaga kebersihan kandang dan kesehatan ternak yang dipelihara. Pemberian pakan secara kereman dikombinasikan dengan penggembalaan Di awal musim kemarau, setiap hari sapi digembalakan. Di musim hujan sapi dikandangkan dan pakan diberikan menurut jatah. Penggembalaan bertujuan pula untuk memberi kesempatan bergerak pada sapi guna memperkuat kakinya.
Beberapa penyakit yang sering menyerang sapi perah yaitu :
A) Penyakit Antraks
Penyebab: Bacillus anthracis yang menular melalui kontak
langsung, makanan/minuman atau pernafasan.
Gejala :
1.
Demam tinggi, badan lemah dan gemetar
2.
Gangguan pernafasan
3.
Pembengkakan pada kelenjar dada, leher, alat
kelamin dan badan penuh bisul
4.
Kadang-kadang darah berwarna merah hitam yang
keluar melalui hidung, telinga, mulut, anus dan vagina
5.
Kotoran ternak cair dan sering bercampur darah
6.
Limpa bengkak dan berwarna kehitaman.
Pengendalian: vaksinasi, pengobatan antibiotika,
mengisolasi sapi yang terinfeksi serta mengubur/membakar sapi yang mati.
B) Penyakit mulut dan kuku (PMK) atau penyakit Apthae
epizootica (AE)
Penyebab: virus ini menular melalui kontak langsung
melalui air kencing, air susu, air liur dan benda lain yang tercemar kuman AE.
Gejala :
1.
Rongga mulut, lidah, dan telapak kaki atau
tracak melepuh serta terdapat tonjolan bulat berisi cairan yang bening
2.
Demam atau panas, suhu badan menurun drastis
3.
Nafsu makan menurun bahkan tidak mau makan sama
sekali
4.
Air liur keluar berlebihan. Pengendalian:
vaksinasi dan sapi yang sakit diasingkan dan diobati secara terpisah;
C) Penyakit radang kuku atau kuku busuk (foot rot)
Penyakit ini menyerang sapi yang dipelihara dalam kandang
yang basah dan kotor.
Gejala:
1.
Mula-mula sekitar celah kuku bengkak dan
mengeluarkan cairan putih keruh
2.
Kulit kuku mengelupas
3.
Tumbuh benjolan yang menimbulkan rasa sakit
4.
Sapi pincang dan akhirnya bisa lumpuh. Upaya
pencegahan dan pengobatannya dilakukan dengan memotong kuku dan merendam bagian
yang sakit dalam larutan refanol selama 30 menit yang diulangi seminggu sekali
serta menempatkan sapi dalam kandang yang bersih dan kering.
Memanfaatkan Bioteknologi BIOBOOST pada Sapi Perah :
- Cara pemakaian dan dosis : 1 tutup Bioboost dicampur pada pakan basah/komboran sebanyak 6-7 kg, diberi setiap hari.
- Waktu pemberian : Pagi atau sore hari
- Pemberian Bioboost tidak menyebabkan kemajiran/kemandulan atau keguguran.
- Untuk sapi yang sedang bunting, pemberian Bioboost dapat diberikan setiap hari selama 5 bulan kebuntingan pertama. Selanjutnya untuk umur kebuntingan 6 bulan sampai melahirkan, dapat diberikan 3 hari sekali.
Manfaat :
- Berasal dari bahan alami, bukan dari bahan-bahan kimia atau sintetik
- Memaksimalkan fungsi pencernaan.
- Meningkatkan nafsu makan
- Mempercepat adaptasi sapi terhadap pakan, pada saat pertama kali masuk kandang.
- Mengurangi kestresan pada sapi, baik pada saat masuk kandang pertama kali, setelah sapi divaksinasi atau saat sapi dalam proses pengobatan
- Meningkatkan kualitas susu. Total solid susu rata-rata mencapai 12
- Kadar lemak susu : 3,9 – 4
- Jumlah produksi susu rata-rata mencapai 15 liter perhari, dengan jenis sapi yaitu Peranakan Friesian Holstein (PFH)
- Mempercepat pertumbuhan sapi
- Mengurangi bau kotoran
- Meningkatkan kesehatan sapi
- Meningkatkan kualitas daging sapi dengan warna lebih merah, padat dan rendah lemak.
Semoga Bermanfaat.
@Andumberkah
Informasi & Konsultasi : SMS / WA 081233198971
Informasi & Konsultasi : SMS / WA 081233198971
No comments:
Post a Comment